Dunia peternakan sejatinya menawarkan peluang usaha yang sangat besar
di pasaran. Buktinya, semakin banyak perusahaan mengaku kekurangan
sarjana tenaga ahli peternakan akibat sedikitnya minat mahasiswa
mempelajari peternakan. Hal ini sangat disayangkan karena peluang itu
tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan.
Ketua Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM, drh.
Imbang Dwi R. M.Kes, mengatakan hal itu merupakan kelebihan bagi
mahasiswa FPP saat ini. Sarjana peternakan menjadi rebutan di pasar
kerja karena pasar lebih besar daripada lulusan. Meski demikian, jurusan
peternakan UMM tidak boleh lengah karena harus tetap menjaga kualitas
lulusannya agar memuaskan pengguna lulusannya.
“UMM sendiri masih belum bisa sepenuhnya memenuhi permintaan pasar
karena keterbatasan jumlah mahasiswa. Padahal kepercayaan perusahaan
pada FPP UMM sangat luar biasa,” tambah Imbang. Diakuinya, sejak jauh
hari sebelum lulus, banyak perusahaan memesan sarjana peternakan UMM.
Saat ini FPP UMM masih melanjutkan kerjasama rekruitmen sarjana
dengan PT. Wonokoyo Jaya Corpindo. Kali ini adalah periode keempat
kerjasama di antara dua lembaga ini sejak 1992. Tak hanya merekrut
lulusan, Wonokoyo juga memberikan beasiswa bagi mahasiswa tingkat akhir
sebesar Rp. 750 ribu tiap bulan. Hal ini terungkap pada pemantapan
kerjasama yang dibarengi dengan kuliah tamu yang berlangsung, Jumat
(14/01). Kuliah tamu menghadirkan pimpinan Human Resource Department (HRD) di Wonokoyo, drh. Heri Kurniawan.
Heri mengatakan, masih banyak peluang bagi lulusan UMM yang berminat
mengajukan lamaran ke perusahaannya. “Ajukan saja lamaran kepada kami insyallah
diterima,” ungkapnya meyakinkan. Perusahaan Wonokoyo diakuinya sebagai
perusahaan perunggasan yang mampu memimpin pasar dengan kualitas terbaik
di Indonesia.
Dalam kuliahnya, Heri menyarankan penambahan muatan kurikulum
perunggasan. Sebab, unggas merupakan kebutuhan konsumsi masyarakat
Indonesia yang paling besar. Angkanya bisa mencapai 46,62% untuk
permintaan boiler, yang mengalahkan konsumsi daging sapi sebesar 20,51%,
babi 10,09%, dan 17, 4% untuk unggas lainnya.
Dari fakta tersebut kemudian tercipta semboyan Wonokoyo, yaitu dengan
ayam membangun bangsa. Sehingga, selain fokus pada pengembangan
perusahaan diperhatikan juga pengembangan SDM bagi karyawan yang menjadi
strategi utama perusahaan. Selalu dilakukan pelatihan regular dan
pembiayaan S2 bagi karyawan yang berprestasi. Sehingga nantinya
manajemen farm dapat diolah secara professional untuk menghasilkan
produk yang bermutu.
Hingga saat ini Wonokoyo masih membuka berbagai lowongan pekerjaan.
Antara lain pada posisi, staff teknis untuk bagian Bread Farm dan
Commersial Farm untuk wilayah Jatim. Sedangkan pada Feedmeal dan
Slaughter, juga membutuhkan karyawan baru yang bersedia menjadi tenaga
QS/ lab di wilayah Jatim. Sementara itu Marketing F and D membuka
lowongan untuk ditempatkan di seluruh Indonesia.
0 comments:
Posting Komentar